Rudal tersebut menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia ialah Vit-S-350, yang notabene generasi baru dari seri S-350, pengganti S-300.
Rusia menargetkan peluncurkan dua sistem rudal darat baru sebelum 2021, sebagai respon atas keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Pakta Kontrol Senjata Nuklir (INF)
Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar menilai, pembelian sistem rudal pertahanan udara Rusia oleh Turki seharusnya tidak memicu sanksi Amerika Serikat karena Ankara bukan musuh Washington
Erdogan menekankan, pembelian sistem S-400 Rusia oleh Rusia adalah kesepakatan yang dilakukan dan bahwa Ankara sama sekali tidak mundur pada masalah S-400 di bawah Ancaman AS.
Diperlukan enam bulan untuk menarik diri dari perjanjian, yang berarti itu masih berlaku sampai awal Agustus.
Trump memahami mengapa Ankara memilih membeli rudal Rusia.
AS menghapus Ankara dari program jet tempur F-35 pada 15 Juli tahun lalu, dan pada 18 Desember menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi sistem pertahanan rudal Rusia.
Anggota parlemen AS telah menentang penjualan jet tempur F-16 dengan alasan bahwa Turki membeli sistem pertahanan rudal Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memastikan puing-puing yang terbentuk pasca uji coba anti-rudal Rusia, tidak akan menimbulkan ancaman bagi aktivitas luar angkasa.
Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz, menyebut serangan rudal Rusia ke pangkalan militer Ukraina di Lviv, dekat perbatasan Polandia merupakan ancaman untuk NATO.